Rabu, 28 November 2012

Kapolri dan Presiden Harus Bijak dalam Persoalan Dugaan Korupsi di Tubuh Polri


Setelah reformasi, maraknya praktek-praktek korupsi justru semakin luas. Budaya Korupsi yang merupakan warisan orde baru, di era reformasi ternyata semakin di praktekkan. Korupsi di Indonesia saat ini sudah merasuki seluruh bidang. Kondisi ini, menggambarkan bahwa Indonesia tidak siap hidup dalam era reformasi dan demokratisasi karena kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia dalam segi moral dan kesadaran hukum. Hal ini berakibat pada pelanggaran hukum dan pelecehan keadilan. Buktinya, empat golongan koruptor kelas kakap belum dapat disikat habis.  Satu dari Empat golongan yang belum tersentuh itu adalah militer dan polisi.
 Begitu mencuatnya kasus dugaan korupsi pengadaan simulator di Korps Lalu Lintas Polri yang melibatkan salah satu petingginya, membuat hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Republik Indonesia semakin sulit. Padahal, kedua institusi tersebut merupakan mitra dalam pemberantasan korupsi.
 Saya minta Kapolri harus bersikap bijak dalam kasus yang melibatkan anggota tersebut, sehingga di mata masyarakat tidak terkesan polri tebang pilih dalam memberantas korupsi di republik ini.
 Sah - sah saja Kapolri membela korps-nya, tapi jangan sampai terperangkap dalam pribahasa “gara-gara setitik nira, rusak susu se-belanga”. Saya  pikir, Polri sebagai Penegak Hukum, tentunya mengerti hukum. Setidak-tidaknya polri mau bersikap dewasa, jangan mengedepankan arogansi, sehingga menggelontorkan persepsi buruk di tengah-tengah masyarakat tentang arah dan agenda reformasi dalam penegakan hukum dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Kemudian, saya juga meminta Presiden SBY agar turun tangan dan  menengahi hubungan KPK dan Polri yang saat ini sedang rumit. Akan tetapi, Presiden SBY tidak boleh intervensi dalam penegakan hukumnya.
Hemat saya, Presiden SBY sebagai Panglima Tertinggi TNI/Polri dan sebagai Kepala Pemerintahan mampu membawa persoalan ini kearah yang lebih baik. Sehingga, kontrak politik dan janji Politik dalam hal pemberantasan korupsi yang dijanjikan kepada masyarakat pada saat Kampanye lalu bukan sekedar pepesan kosong belaka.
Jika kasus tersebut terus dibiarkan oleh Presiden, hal itu akan dapat menjauhkan Indonesia dari semangat dan cita-cita perjuangan bangsa serta memperburuk citra pemerintah dan polri di mata masyarakat. Masyarakat menunggu aksi saudara presiden SBY.